Transformasi Kapel Stille Nacht dari Gereja ditepi Sungai Salzach

Kapel Stille Nacht

Jakarta, popArs.id – Kapel Stille Nacht (Stille-Nacht-Kapelle) di Oberndorf, Austria, adalah bangunan kecil yang dirancang sebagai monumen sederhana. Ukurannya mencerminkan suasana intim dan damai yang sesuai dengan lagu “Stille Nacht” atau malam kudus.

Kapel Stille Nacht

Berawal dari Gereja St. Nikolaus yang mengalami kerusakan parah akibat banjir dari Sungai Salzach pada abad ke-19. Maka pada abad ke – 20 Struktur bangunan gereja yang tidak dapat diperbaiki dibongak. Sebagai penghormatan kepada sejarah lagu “Silent Night” yang pernah berkumandang di Gereja St. Nikolaus, maka dibangun Kapel Stille Nacht di lokasi bekas gereja itu pada tahun 1937.

Ukuran Kapel Stille Nacht (Stille-Nacht-Kapelle)

Tinggi: Sekitar 14 meter hingga puncak menara kecilnya.
Diameter Ruang Utama: Sekitar 5 meter (kapel berbentuk melingkar, dengan interior yang sangat sederhana).
Luas Interior: Kurang dari 25 meter persegi, cukup untuk menampung sejumlah kecil pengunjung secara bersamaan.

Kapel ini lebih berfungsi sebagai tempat simbolis dan peringatan daripada sebagai gereja yang aktif untuk ibadah besar. Lokasinya dikelilingi taman kecil, menciptakan suasana yang damai dan reflektif.

Gaya Desain Kapel Stille Nacht (Stille-Nacht-Kapelle)

Kapel Stille Nacht (Stille-Nacht-Kapelle) di Oberndorf, Austria, memiliki desain arsitektur yang sederhana namun sangat simbolis.

1. Gaya Arsitektur

Kapel ini dirancang dengan elemen arsitektur Neo-Romanesque, yang ditandai dengan bentuk lengkungan sederhana, simetri, dan proporsi klasik. Kapel ini berbentuk melingkar (rotunda), menciptakan suasana keintiman dan harmoni, cocok untuk refleksi spiritual.

2. Eksterior

Dinding kapel dicat putih polos, memberikan kesan bersih, damai, dan tidak berlebihan.Atapnya berbentuk kubah kecil berwarna gelap, memberikan siluet yang elegan namun tidak mencolok. Di atas atap terdapat menara kecil dengan salib di puncaknya, melengkapi desain yang sederhana namun penuh makna.

3. Interior

Interior kapel sangat sederhana, dengan ruang kecil yang dirancang untuk momen refleksi pribadi. Jendela kaca patri kecil menghiasi dinding, menampilkan gambar yang menceritakan sejarah lagu “Stille Nacht”. Di dalamnya terdapat altar kecil dengan patung bayi Yesus, dikelilingi ornamen Natal sederhana.

4. Material

Kapel ini dibangun menggunakan bata dan plester, mencerminkan penggunaan material lokal dan tradisional.
Detail Kayu: Beberapa elemen interior menggunakan kayu untuk memberikan nuansa hangat.

5. Lingkungan Sekitar

Kapel ini dikelilingi taman kecil yang indah, sering dihiasi lampu Natal dan lilin, terutama selama musim Natal. Patung Pastor Joseph Mohr dan Organis Franz Gruber berdiri di dekat kapel, memperingati pencipta lagu “Stille Nacht”.

Kapel nan minimalis  ini lebih menonjolkan makna historis dan spiritual daripada kemegahan arsitektural. Ini membuatnya menjadi tempat yang sangat istimewa bagi pengunjung dari seluruh dunia

Foto :Istimewa

Post Comment