Jalan Panjang Toleransi di Terowongan Silaturahmi

terowongan silaturahmi

Jakarta, popArs.id – Terowongan Silaturahmi telah diresmikan oleh Presiden Prabowo pada Kamis 12/12/2024.

Presiden Prabowo mengatakan terowongan ini merupakan suatu simbol kerukunan antar umat beragama yang menjadikan bangsa Indonesia memiliki ciri yang sangat unik dan membanggakan yaitu bangsa yang penuh perbedaan. 

“Berbeda agama, suku, kelompok etnis, ras, bahasa daerah, adat istiadat tetapi bisa bersatu dan rukun karena memiliki cita-cita yang sama yaitu meraih masa depan yang bisa memberi kebahagian untuk seluruh rakyat Indonesia. Perbedaan tidak boleh menjadi sekat pemisah, perbedaan justru adalah kekayaan kita,” kata Presiden Prabowo.

“Mari kita teruskan jaga kerukunan dan kemesraan di antara kita. Tidak ada yang lebih penting daripada perdamaian. Hanya dengan perdamaian kita bisa meraih kesejahteraan dan menjadi negara yang makmur,” katanya.

‘Terowongan Silaturahmi’, demikian nama yang bakal disematkan untuk lorong yang berlokasi di halaman depan pintu Al Fattah, satu dari tujuh pintu masjid terbesar di Indonesia. Pembangunan terowongan dimulai pada 20 Januari 2021 untuk menyambungkan dua titik, yakni Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral.

Dalam perjalannya ide pembuatan Terowongan Silaturahmi datang langsung dari Presiden Joko Widodo saat meninjau proses renovasi Masjid Istiqlal, 7 Februari 2020 yang lalu. Presiden Jokowi kala itu berharap, penghubung bawah tanah itu bisa menjadi simbol bagi kerukunan dan toleransi antarumat beragama di tanah air. “Saya sudah menyetujui usulan dibuatnya terowongan dari Masjid Istiqlal menuju Gereja Katedral. Ini menjadi sebuah terowongan silaturahmi, terowongan bawah tanah,” kata Presiden Jokowi kala itu.

Pembangunan terowongan ini pun disambut baik oleh Pastor Kepala Gereja Katedral Jakarta Romo Albertus Hani. Menurutnya, hal ini semakin menegaskan kembali semangat persaudaraan yang dicetuskan oleh Presiden RI Pertama Soekarno, saat menetapkan lokasi Istiqlal selaku Masjid Nasional yang berdampingan dengan Gereja Katedral. 

Terowongan Silaturahmi itu juga dapat meningkatkan relasi di antara dua gedung yang merupakan bagian dari cagar budaya nasional.

Pembangunan Terowongan Silaturahmi

Pembangunan Terowongan Silaturahmi kala itu dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kini Kementerian PU bersamaan dengan renovasi masjid Istiqlal. Menurut Menteri PUPR saat itu, terowongan merupakan alternatif penghubung kedua bangunan bersejarah. Ia menceritakan, semula pihaknya mempertimbangkan alternatif lain seperti jembatan penyeberangan atau jalan layang (flyover). Namun, karena mempertimbangkan aspek keselamatan, terowongan akhirnya dipilih untuk menghubungkan dua tempat ibadah tersebut.

Terowongan Silahturahmi Masjid Istiqlal – Gereja Katedral itu sendiri dibangun oleh Waskita Karya pada tahun 2020 dan selesai ditahun 2021 dengan anggaran sebesar Rp38,9 miliar. Terowongan ini berlokasi dibawah Jalan Katedral sepanjang 28,3 meter dengan tinggi 3 meter dan lebar 4,1 meter. Sementara luas terowongan area tunnel seluas 136 meter persegi, lalu total luas shelter dan tunnel mencapai 226 meter persegi.

Dilansir dari portal Waskita Karya, Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita menuturkan, arsitektur terowongan itu dibangun dengan gaya modern, yakni mengangkat eksterior menggunakan material transparan. Ini membuat kecantikan desain masjid Istiqlal dari Gereja Katedral tidak terhalang dari terowongan.

terowongan silaturahmi

Di dalam terowongan juga terdapat galeri diorama yang menceritakan hubungan toleransi antar umat beragama. Galeri diorama Terowongan Silaturahim didesain oleh seniman Sunaryo dengan tema Wot Hati (Jembatan Hati), yang memiliki makna tangan saling menyentuh menggambarkan sikap kerendahan hati yang lahir dari lubuk hati paling dalam. Di dalamnya juga diperdengarkan berbagai suara sebagai simbol keberagaman agama dan diperindah cahaya yang tidak putus pada sekeliling terowongan sekaligus menjadi simbol jabat tangan. 

Post Comment